Tangerang – Seminar yang diselenggarakan GIIAS tahun ini di (ICE) BSD Tangerang pada Jumat
(18/08/23) membahas tentang Bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar nabati (BBN).
Subtitusi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bahan bakar nabati (BBN) merupakan upaya strategis
pemerintah dalam mengurangi defisit neraca perdagangan akibat tingginya impor BBM. Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia, sekaligus meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia.
Dalam upaya untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, pemerintah telah mengambil langkah strategis dengan memperkenalkan penggunaan bensin bioetanol sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan.
Dosen Institut Teknologi Bandung Tirto Prakoso mengatakan, “isu global warming ini menjadi isu besar planet kita, ya, dari mulai efeknya ke teratur permukaan bumi yang semakin panas kita rasakan ya semakin panas. Kemudian juga badai seperti kuat. Kemudian kekeringan ini bukan banjir besar yang lebih besar,”
Penggunaan bensin bioetanol memiliki beberapa manfaat signifikan, diantaranya adalah mengurangi
emisi gas rumah kaca dan pencemaran udara, serta membantu mengurangi impor bahan bakar fosil.
Penerapan kebijakan ini juga memberikan peluang baru bagi sektor pertanian karena produksi bahan baku bioetanol dapat memberikan dampak positif pada petani lokal.
View this post on Instagram
Langkah-langkah implementasi kebijakan meliputi peningkatan produksi bioetanol dari bahan baku
lokal seperti tebu, jagung, dan singkong. Selain itu, pemerintah juga berfokus pada pengembangan
infrastruktur yang mendukung distribusi bensin bioetanol ke berbagai daerah di Indonesia.
Namun, penerapan kebijakan ini juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Diperlukan kerja sama
yang kuat antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mengatasi kendala teknis, logistik, dan
ekonomi yang mungkin muncul selama proses transisi ini. Edukasi kepada masyarakat juga penting
agar mereka dapat mengerti manfaat penggunaan bensin bioetanol dan mendukung perubahan ini.
Dengan adanya kebijakan baru ini, Indonesia berada di jalur untuk mengurangi dampak negatif
sektor transportasi terhadap lingkungan dan meningkatkan kemandirian energi melalui pemanfaatan
sumber daya lokal. Perubahan ini akan memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi
lingkungan, ekonomi, dan masyarakat secara keseluruhan.
Penulis: Isna Salsabila