Indonesia Financial Group (IFG) kembali menggelar konferensi internasional yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La pada 19 – 20 September 2023. Tahun ini, IFG International Conference mendorong penguatan literasi masyarakat terhadap asuransi dan dana pensiun.
Acara ini mengusung tema “Shapping the foundation for Sustainable & Resilient Insurance and Pension Fund”. Senior Executive Vice President IFG Progress Reza Yamora Siregar mengungkapkan IFG selain berfokus ke arah asuransi, juga memiliki penugasan untuk membantu manajemen investasi dana pensiun BUMN.
“Jadi kalau untuk dana pensiun, IFG bantu siapkan tata kelolanya. Dalam hal itu, kami perkuat analisa dengan tim aktuaris yang cukup besar di IFG,” ujar Reza dalam Konferensi Pers, Selasa (19/09/23).
Melalui konferensi internasional ini, IFG mendorong penguatan literasi masyarakat terhadap dana pensiun. Hal ini dikarenakan publik kerap mengabaikan pentingnya dana pensiun di saat sudah tidak menjalani masa kerja.
Kepala Divisi IFG Progress Ibrahim K Rohman mengungkapkan permasalahan yang ada saat ini adalah terdapat minimum level of income. Hal ini membuat dana pensiun harus dipersonalisasi sehingga sehingga terdapat inklusifitas masyarakat terhadap dana pensiun.
“IFG memiliki peran untuk memperkuat program pemerintah dalam penguatan literasi asuransi dana pensiun, termasuk pembuat kebijakan. Selain itu, literasi ini untuk menuju masyarakat era asuransi sebagai risk mitigation, bukan sebagai investasi,” tutup Ibrahim.
Berkaitan dengan dana pensiun, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan sektor asuransi dan dana pensiun di Indonesia masih memiliki banyak pekerjaan rumah (PR).
Menurut Suahasil, IFG bersama dengan OJK memiliki peran penting dalam memastikan industri asuransi memiliki tata kelola yang baik dan struktur yang kuat.
“PR kita masih banyak. Pastikan tata kelola asuransi dengan baik diterapkan. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan, penguatan, perbaikan, dan kepercayaan diri dalam industri asuransi,” ungkap Suahasil.
“Dana pensiun coverage-nya masih rendah dan harus kita atasi melalui sosialisasi dan perluasan coverage dana pensiun. Pastikan juga partisipasi dana pensiun yang lebih tinggi,” pungkasnya.