TANGERANG – Sekitar seratus ribuan orang tumpah ruah turun ke jalan, berdemo di depan Gedung DPR RI, massa yang datang dari berbagai kalangan, mulai dari buruh, mahasiswa, hingga public figure dari dunia hiburan pun ikutan beraksi unjuk suara.
Terhitung sejak Rabu pagi (21/08) terlihat sejumlah artis Indonesia, salah satunya Reza Rahardian tengah meminjam mikrofon dari atas mobil demonstran, mulai bersuara dan mengecam langkah DPR RI yang berupaya mengubah keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Pilkada 2024.
Sementara itu, hampir ribuan timeline unggahan sekaligus cuitan di seluruh jagat media sosial, masyarakat luas termasuk para artis ini membagikan gambar Pancasila berwarna dasar biru dengan tulisan “Peringatan Darurat” serta cuitan bertagar #KawalPutusanMK.
Dalam cuitan dan postingan nya, mereka mendesak DPR RI untuk tidak mengubah Keputusan MK No.60/PUU-XXII/2024, yang menjadi landasan penting bagi penyelenggaraan Pilkada mendatang. Aksi ini menegaskan komitmen mereka dalam mendukung keputusan MK dan menolak perubahan yang dinilai bertentangan dengan prinsip demokrasi.
Selain Reza Rahardian, pada demonstrasi yang dimulai sejak pukul 9 pagi itu (kamis, 21/08) beberapa artis yang turut bergabung dalam aksi dengan buruh dan mahasiswa itu, diantaranya terlihat juga,
Arie Kriting, Joko Anwar,
Bintang Emon,
Abdel Achrian
Rigen
Abdur Arsyad
Andovi Da Lopez
Mamat Alkatiri, dan
Ananda Badudu
Sineas kenamaan, Joko Anwar menyampaikan pandangannya terkait Revisi Undang-Undang Pilkada. Ia menyatakan rasa cemasnya jika pemerintah terus bertindak sewenang-wenang.
“Kalau ngomongin negara tentu impact-nya jangka panjang. Mungkin sekarang kita merasa bisa hidup nyaman tapi ke depannya bisa seperti apa? Mengerikan sih kalau membayangkan penguasa bisa berbuat apa saja demi apapun yang mereka mau,” ungkap Joko Anwar.
Tidak cuma itu,
kemunculan Reza Rahadian di aksi ini juga sempat mengejutkan banyak orang. Ia bahkan sempat berorasi, dengan tegas menyenggol Mahkamah Konstitusi dan DPR RI.
“Tadi malam saya menulis sebuah tulisan, kalau Mahkamah Konstitusi sedang melakukan perbuatan yang mengembalikan nobility-nya sebagai konstitusi, lalu hari ini kita mendapat kenyataan itu coba dianulir oleh sebuah lembaga yang katanya adalah wakil-wakil kita semua hari ini, Lantas Anda-Anda di dalem ini wakilnya siapa?” Pungkas orasi Reza Rahardian, yang juga beredar di sosial media.
Penulis : Auriel Cahya Salsa Sabila
Sumber Berita : Viva, Jawa Pos, Liputan6
Sumber Foto : CNBC, Antara, Jawa Pos, Merdeka, Suara, Tribunnews