Tragedi tanah longsor kembali terjadi di India. Bencana alam ini menerjang sebuah kamp konstruksi di Desa Mana, yang terletak di perbatasan India-Tibet, pada Sabtu (1/3). Kejadian ini menyebabkan puluhan pekerja tertimbun, dengan beberapa di antaranya mengalami luka parah hingga meninggal dunia.
Upaya penyelamatan masih berlangsung, dengan enam helikopter dikerahkan untuk mencari lima korban yang masih hilang. Pemerintah Uttarakhand pun telah memastikan akan memberikan bantuan bagi para korban dan keluarga terdampak. Insiden ini kembali mengingatkan akan tingginya risiko bencana di wilayah tersebut.
Kronologi Longsor di Desa Mana
Longsor terjadi secara tiba-tiba di sebuah kamp konstruksi di Desa Mana, Uttarakhand, pada Sabtu (1/3). Kamp tersebut dihuni oleh para pekerja yang tengah menjalankan proyek pembangunan di wilayah perbatasan India-Tibet.
Sebanyak 55 pekerja tertimbun dalam peristiwa ini. Tim penyelamat segera bergerak cepat, dan berhasil mengevakuasi 50 orang. Namun, sayangnya, empat pekerja meninggal dunia akibat luka parah yang mereka alami.
Proses Evakuasi dan Pencarian Korban
Saat ini, lima orang masih dinyatakan hilang. Untuk mempercepat pencarian, enam helikopter telah dikerahkan ke lokasi bencana. Tim penyelamat bekerja di tengah kondisi medan yang sulit, dengan harapan dapat menemukan para korban yang belum ditemukan.
Pemerintah Uttarakhand juga memastikan bahwa keluarga korban akan mendapatkan bantuan dan dukungan penuh selama masa pemulihan pasca-bencana ini.
Wilayah Rawan Bencana
Desa Mana berada di kawasan pegunungan yang sering mengalami bencana alam. Longsor dan banjir bandang kerap terjadi akibat kondisi tanah yang labil serta cuaca ekstrem.
Bencana serupa pernah terjadi di wilayah Uttarakhand sebelumnya. Pada tahun 2021, runtuhnya gletser memicu banjir bandang yang menewaskan hampir 100 orang. Lebih tragis lagi, pada 2013, banjir besar di kawasan ini merenggut nyawa sekitar 6.000 orang.
Imbauan dan Langkah Antisipasi
Mengingat tingginya potensi bencana di kawasan ini, pemerintah India terus meningkatkan sistem peringatan dini dan menyiapkan langkah-langkah mitigasi. Warga yang tinggal atau bekerja di daerah rawan bencana diminta untuk selalu waspada dan mengikuti instruksi evakuasi jika terjadi keadaan darurat.