TANGERANG – Tahukah Teman Tangerang bahwa terdapat lomba tidur di Korea Selatan?
Korea Selatan mengadakan lomba tidur bertajuk “Power Nap Contest” di Han River Park, Seoul, pada Sabtu (18/5/2024).
Kompetisi unik ini menarik banyak peminat, dengan ratusan peserta yang ikut serta, seperti dilaporkan oleh DD News pada Jumat (24/5/2024).
Selama kompetisi, para peserta mempersiapkan diri dengan memposisikan tubuh mereka senyaman mungkin dan memejamkan mata.
Beberapa di antaranya bahkan datang dengan mengenakan pakaian tidur. Mereka bersaing dalam lomba yang berlangsung selama 1,5 jam ini.
Namun, para peserta tidak dibiarkan tidur dengan mudah. Panitia melakukan berbagai gangguan seperti menggelitik dengan bulu, berbisik, dan memutar suara nyamuk.
Selama lomba berlangsung, detak jantung peserta diukur untuk menentukan pemenangnya.
Semakin besar perbedaan antara detak jantung sebelum dan saat tidur siang, semakin baik kualitas tidurnya.
Lomba ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya istirahat, terutama mengingat Korea Selatan adalah negara dengan kualitas tidur terendah di dunia.
Dikutip dari Xinhua, penyelenggara “Power Nap Contest” mengungkapkan bahwa acara ini bertujuan menyediakan kesempatan bagi mereka yang kurang tidur untuk beristirahat.
Selain itu, lomba ini juga diadakan untuk membantu masyarakat bersantai dan menikmati pengalaman tidur siang di luar ruangan.
Para peserta berharap kegiatan ini dapat menarik lebih banyak perhatian terhadap pentingnya kebiasaan tidur yang lebih baik di negara tersebut.
“Negara kami terkenal dengan masyarakat yang sangat kompetitif.
Pentingnya tidur sepertinya kurang dihargai,” kata Son Ji-hong (24), seorang peserta yang datang dengan membawa bantal leher dan kacamata hitam.
Menurut Majelis Nasional Korea Selatan, negara ini memiliki rata-rata durasi tidur terendah di antara negara-negara anggota Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD).
Data menunjukkan bahwa rata-rata penduduk Korea Selatan hanya tidur selama 7 jam 41 menit per malam, lebih sedikit dibandingkan dengan rata-rata 8 jam 22 menit yang dicatat oleh penduduk negara-negara OECD.
Penulis: Mochammad Rizky Putra Pratama
Sumber: Kompas.com, Xinhua
Sumber Foto: Detik.com