Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menggelar pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas solusi atas permasalahan pengelolaan sampah di Indonesia. Dalam pertemuan tersebut, Prabowo memberikan arahan agar segera dibentuk Satuan Tugas (Satgas) percepatan pengelolaan sampah guna mengevaluasi sistem yang telah berjalan.
Salah satu fokus utama adalah mengoptimalkan konversi sampah menjadi energi, yang hingga kini masih menghadapi banyak kendala. AHY menekankan pentingnya penerapan metode berkelanjutan agar sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif, sekaligus mendukung program energi ramah lingkungan.
Satgas Sampah Dibentuk untuk Evaluasi Sistem
Menindaklanjuti arahan Presiden Prabowo, AHY segera membentuk Satgas percepatan pengelolaan sampah. Tim ini bertugas mengevaluasi efektivitas sistem yang telah berjalan serta mencari solusi terhadap kendala yang dihadapi, khususnya dalam implementasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa).
PLTSa Masih Terbatas, Baru Dua yang Beroperasi
Dari 12 proyek PLTSa yang direncanakan, hingga kini baru dua yang berhasil beroperasi, yaitu di Surabaya dan Surakarta. Pemerintah berharap dengan adanya Satgas ini, proyek-proyek lainnya bisa segera terealisasi guna mengurangi ketergantungan pada TPA konvensional.
Prabowo Dorong Partisipasi Masyarakat
Selain infrastruktur, kesadaran masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam keberhasilan program ini. Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut berperan dalam gerakan nasional kebersihan lingkungan, terutama dalam memilah dan mendaur ulang sampah sejak dari rumah tangga.
Arah Baru Pengelolaan Sampah Nasional
Dengan pembentukan Satgas dan percepatan implementasi PLTSa, diharapkan Indonesia bisa lebih siap menghadapi permasalahan sampah yang terus meningkat. Pengolahan sampah menjadi energi bukan hanya solusi bagi lingkungan, tetapi juga langkah strategis dalam mendukung ketahanan energi nasional.
