Deddy Corbuzier membuat pernyataan mengejutkan terkait jabatannya sebagai Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) di bidang Komunikasi Sosial dan Publik. Dalam sebuah video yang diunggah di Instagram, ia menegaskan tidak akan mengambil gaji atas posisinya tersebut.
Keputusan ini diambil dengan dua alasan utama. Pertama, Deddy merasa bahwa dirinya tidak membutuhkan gaji dari jabatan tersebut. Kedua, ia berpendapat bahwa masyarakat lebih membutuhkan dana tersebut dibanding dirinya. Pernyataan ini pun menuai berbagai tanggapan dari publik.
Alasan Deddy Corbuzier Menolak Gaji Staf Khusus Menhan
Penolakan gaji oleh Deddy Corbuzier bukan tanpa alasan. Berikut adalah beberapa faktor yang melatarbelakanginya:
1. Tidak Membutuhkan Gaji dari Pemerintah
Deddy Corbuzier dikenal sebagai figur publik sukses dengan berbagai sumber penghasilan, mulai dari bisnis, podcast, hingga kontrak eksklusif dengan berbagai merek ternama. Dengan kondisi finansial yang stabil, ia merasa tidak perlu menerima gaji dari jabatannya sebagai Staf Khusus Menhan.
2. Ingin Dana Digunakan untuk Kepentingan Publik
Dalam pernyataannya, Deddy menekankan bahwa masyarakat lebih membutuhkan dana tersebut. Ia lebih memilih agar anggaran yang dialokasikan untuk gajinya bisa dimanfaatkan untuk kepentingan lain yang lebih berdampak bagi publik.
3. Sejak Awal Sudah Menyampaikan ke Kemhan
Deddy menyatakan bahwa sejak awal dirinya telah mengomunikasikan hal ini kepada pihak Kementerian Pertahanan. Ia menegaskan tidak akan menerima gaji atau bentuk kompensasi material lainnya dari jabatan tersebut.
Kemhan: Gaji Staf Khusus Tetap Tersedia
Meskipun Deddy menolak menerima gaji, Wakil Menteri Pertahanan Donny Ermawan menegaskan bahwa anggaran untuk gaji Staf Khusus Menhan tetap tersedia. Menurutnya, hal ini sudah masuk dalam perencanaan anggaran Kementerian Pertahanan, meskipun tetap dilakukan efisiensi di berbagai sektor.
Respons Publik terhadap Keputusan Deddy
Keputusan Deddy Corbuzier untuk menolak gaji ini mendapat beragam tanggapan dari masyarakat. Sebagian besar netizen mengapresiasi langkahnya sebagai bentuk kepedulian terhadap kepentingan publik. Namun, ada juga yang mempertanyakan apakah dana tersebut benar-benar akan dialokasikan kembali untuk kebutuhan masyarakat atau tetap masuk dalam anggaran Kemhan.
Bagaimana menurut Anda? Apakah keputusan ini bisa menjadi contoh bagi pejabat lain?