TANGERANG – Hari Pahlawan diperingati setiap tanggal 10 November. Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati Hari Pahlawan. Salah satunya adalah napak tilas perjuangan pahlawan dengan datang ke museum untuk mempelajari sejarah sekaligus mengenang perjuangan mereka.
Berikut rekomendasi museum pahlawan yang bisa Teman Tangerang kunjungi untuk memperingati Hari Pahlawan
- Museum Juang Taruna Tangerang
Sumber Foto : Antara Foto
Museum yang terletak di Jalan Daan Mogot, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang ini bisa Teman Tangerang kunjungi untuk memperingati Hari Pahlawan. Di dalam Museum yang bernuansa putih ini tersaji cerita sejarah mengenai peristiwa pertempuran Lengkong, Serpong, Tangerang Selatan pada 25 Januari 1946. Peristiwa yang menewaskan sejumlah perwira dan taruna, salah satunya Mayor Daan Mogot.
Museum ini dibagi menjadi tiga ruangan yang di dalamnya terdapat 56 foto taruna saat melakukan pendidikan di Akademi Militer Tangerang dan sederet foto Pertempuran di Desa Lengkong. Pada ruangan pertama terdapat perpustakaan kecil yang memuat buku-buku sejarah peninggalan zaman dahulu yang tetap dipertahankan dan deretan foto pahlawan nusantara.
Bagian tengah ruangan yang mengusung konsep minimalis modern, di dalamnya terdapat sejumlah foto para taruna dan sejarah singkat Peristiwa Lengkong yang dilengkapi foto para pahlawan. Sementara itu, ruangan ketiga di desain seperti zaman perjuangan ketika para veteran memberikan materi kepada pelajar sehingga dapat memunculkan semangat perjuangan.
- Museum M.H. Thamrin
Sumber Foto : Kompas.com
Museum kedua yang bisa Teman Tangerang kunjungi adalah Museum M.H. Thamrin. Museum ini banyak menyimpan beragam koleksi, di antaranya barang-barang pribadi, catatan sejarah, foto-foto, diorama, dipan tempat dibaringkannya M.H. Thamrin saat meninggal, dan kereta jenazah yang membawa M.H Thamrin ke TPU Karet Bivak, Jakarta pusat.
Di dalam Museum ini juga replika biola milik W.R. Soepratman. Biola tersebut digunakan oleh W.R. Soepratman ketika menciptakan lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”. Dulunya, museum ini adalah gedung yang dibeli oleg M.H. Thamrin pada tahun 1927 dan dihibahkan kepada organisasi kemasyarakatan, politik, dan pendidikan. Gedung tersebut dipakai sebagai tempat pertemuan tokoh-tokoh nasional untuk membicarakan tentang kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, gedung ini dikenal dengan nama Gedung Pemufakatan.
Gedung Pemufakatan resmi menjadi sebuah Gedung Mohammad Hoesni Thamrin pada 11 Januari 1986 oleh Gubernur DKI Jakarta R. Soeprapto dan dilindungi oleh Undang Undang Monumen sebagai bangunan bersejarah pada tahun 1972. Museum M.H. Thamrin terletak di Jl. Kenari 2 no.15 Kecamatan Kenari, Kelurahan Kenari, Jakarta Pusat.
- Museum Perumusan Naskah Proklamasi
Sumber Foto : Okezone.com
Museum Perumusan Naskah Proklamasi (Munasprok) terletak di Jalan Imam Bonjol 1, Menteng, Jakarta. Wisatawan dapat melihat ruangan-ruangan yang dulu digunakan dalam perumusan Naskah Proklamasi sebelum Indonesia merdeka.
Di dalam Museum Proklamasi ini terdapat empat ruangan, yaitu:
- Ruang Pertama memaparkan suasana menjelang proklamasi, seperti proses pembentukan PPKI dan BPUPKI
- Ruangan kedua menjadi tempat naskah proklamasi asli yang ditulis tangan oleh Soekarno dengan judul “Proklamasi”. Ruangan ini memperlihatkan sewaktu Soekarno mengumandangkan proklamasi di Jalan Pegangsaan Timur.
- Ruang Ketiga terdapat sebuah piano yang menjadi tempat Soekarno-Hatta menandatangani naskah proklamasi Indonesia. Gambaran suasana pergolakan saat mempertahankan kemerdekaan juga akan ditampilkan di ruangan ini.
- Ruang Keempat sekaligus Ruangan terakhir adalah ruang pameran benda-benda yang pernah dikenakan oleh para tokoh yang hadir saat perumusan naskah proklamasi. Benda-benda tersebut adalah jam tangan, pulpen, sampai pakaian. Di ruangan keempat ini juga Sayuti Melik dan B.M. Diah mengetikkan naskah proklamasi Indonesia.
Penulis: Iqbal Maulana
Sumber : Antaranews, Kompas.com, Okezone