Hanni, salah satu member populer grup KPop NewJeans, baru-baru ini hadir di Majelis Nasional untuk memberikan kesaksian terkait perundungan yang dialaminya di lingkungan kerja HYBE. Meskipun tidak diwajibkan untuk hadir, Hanni tetap mengonfirmasi kehadirannya kepada para penggemar dan menerima banyak dukungan setelah mengungkap kejadian tersebut secara terbuka.
Pada 30 September, Hanni ditunjuk oleh Komite Lingkungan Hidup dan Tenaga Kerja sebagai salah satu dari 35 saksi yang diminta untuk berbagi pengalaman terkait perundungan di industri KPop. Kesaksian Hanni ini menjadi bagian penting dalam audit yang dilakukan oleh komite tersebut, bertujuan untuk mengevaluasi kondisi kerja para idol.
Dalam sidang yang berlangsung pada Selasa (15/10/2024), Hanni bertemu langsung dengan Kim Ju Young, CEO baru ADOR, perusahaan yang menaungi NewJeans. Di hadapan komite, Hanni mengungkap bahwa ia mengalami perundungan dari salah satu manajer artis di label yang sama, menguatkan tuduhan adanya bullying di lingkungan kerja idol KPop.
Setelah mengungkap kejadian tersebut secara terbuka, Hanni menerima banyak dukungan dari para penggemar dan masyarakat. Kesaksian Hanni ini juga menimbulkan perhatian dan diskusi tentang kondisi kerja para idol di industri KPop.
Dalam kesaksiannya, Hanni mengungkapkan detail insiden yang membuatnya terpukul. “Ada ruang tata rambut dan rias di lantai 4 gedung HYBE. Itu adalah tempat yang sering dikunjungi oleh artis dan staf lainnya. Aku sedang menunggu sendirian di koridor dan grup lain dan salah satu amanjer mereka melewatiku.Namun ketika grup itu keluar lagi bersama manajer, manajer itu berkata ‘Abaikan dia.’ Tepat di depanku. Aku dapat melihat dan mendengar semuanya tapi manajer itu berkata ‘Abaikan dia.’ Aku bahkan tidak tahu kenapa aku harus mengalami itu. Kejadian itu membuatku kehabisan kata kata,” ungkap Hanni NewJeans.
Keputusan Hanni untuk bersaksi di hadapan Majelis Nasional bukanlah langkah yang mudah. “Saya memutuskan untuk hadir hari ini karena jika saya tidak melakukannya, masalah ini mungkin akan hilang begitu saja,” tambahnya. Keberanian Hanni untuk berbicara tentang pengalaman pribadinya menunjukkan pentingnya mengangkat isu perundungan di industri hiburan.
Namun, setelah melaporkan insiden adanya perundungan tersebut kepada CEO ADOR, Hanni merasa kecewa dengan tanggapan yang diterimanya. Kim Ju Young menyatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut dan menyebut rekaman CCTV kejadian itu telah dihapus karena kebijakan penyimpanan yang bersifat berkala. “Ketika saya meminta penjelasan mengapa beberapa klip dihapus, alasan mereka terus berubah selama rapat” lanjut Hanni.
Tak hanya itu, Hanni juga mengungkap bahwa beberapa karyawan HYBE sempat membicarakan NewJeans di aplikasi anonim, Blind. Aplikasi Blind merupakan aplikasi di mana para pengguna bisa membicarakan perusahaan secara anonim. Terungkap adanya upaya untuk merendahkan debut mereka di Jepang. “Melihat semua ini, saya merasa perusahaan seolah membenci kami” katanya.
Meskipun menghadapi tantangan, dukungan untuk Hanni terus mengalir, termasuk dari sesama artis HYBE, Manon KATSEYE. Manon menunjukkan solidaritasnya dengan menyukai postingan penggemar di TikTok yang membahas kesaksian Hanni di Majelis Nasional. Dukungan ini menunjukkan bahwa banyak yang peduli terhadap isu perundungan di industri hiburan.
Artikel ini ditulis oleh, Cathy.