Belakangan ini aksi bullying atau perundungan menjadi topik hangat yang ramai diperbincangkan oleh warganet di sosial media, terutama pada aplikasi X. Dalam timeline, ramai tersebar video berdurasi 4 menit yang menggambarkan salah satu siswa di Cilacap memukuli temannya dan berkali-kali menendang korban hingga tak berdaya. Dikutip dari detik.com, FF (14) sempat mengeluh dadanya sesak hingga menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majenang. Kondisi ini membuat beberapa pakar ikut berkomentar mengenai hal tersebut.
Penyebab Bullying Pada Anak
Terdapat banyak faktor yang menjadikan anak menjadi seorang pembully, salah satunya disebabkan adanya perbedaan status sosial, ukuran badan dan fisik, kepandaian komunikasi, hingga validasi untuk diakui dirinya lebih hebat dibanding orang lain. Faktor berikutnya merupakan adanya keinginan untuk melukai, yaitu adanya kekeliruan dan ketidaksengajaan dalam pengucilan korbannya. Berdasakan kompas.com, kriminolog dari Universitas Padjajaran Yesmil Anwar mengungkapkan bahwa tindakan perundungan yang terjadi bukanlah sekadar perundungan, melainkan tindak kekerasan pada anak.
Perhatian Orang Tua
Sedangkan apabila dilihat dari sisi orangtua, Yesmil menyebutkan bahwa orangtua kurang memberi perhatian kepada anak. Orangtua lebih sering fokus kepada gawai dan memberikan akses ke gadget sehingga tidak menutup kemungkinan anak akan menonton konten kekerasan. Ia juga menambahkan bahwa anak tidak mendapat gizi, uang jajan, pendidikan yang cukup, dan anak yang diasuh manja oleh orang tua juga berpotensi akan melakukan perundungan di kemudian hari.
Mencegah Aksi Pembullyan
Dalam mencegah aksi perundungan dapat dilakukan dari berbagai pihak terutama orang tua, guru, dan sekolah. Cara yang bisa dilakukan antara lain:
- Memberikan perhatian kasih sayang, penghargaan kepada anak, dan meningkatkan komunikasi yang baik antar keluarga.
- Meningkatkan peran warga sekolah terutama guru dalam memberikan pengawasan dan sanksi bagi pelaku perundungan.
- Memahami ciri-ciri anak yang terlibat perundungan dan memberikan dorongan kepada anak-anak yang lebih rentan terhadap perundungan untuk berinteraksi secara aktif.
Penulis: Amelia Az Zahra
Sumber: detik.com, kompas.com
Sumber Foto: Disway.id