Indonesia berhasil membawa mendali selama bertanding di Olimpiade Paris 2024. Sumbangan mendali berasal dari Gregoria Mariska Tunjung, Veddriq Leonardo, dan Rizki Juniansyah di Paris 2024.
Gregoria menjadi atlet pertama Indonesia yang mendapat medali pada Olimpiade tahun ini. Perjuangan dari fase grup hingga semifinal cabang olahraga badminton nomor tunggal putri berbuah kilau perunggu.
Perolehan medali kontingen Indonesia sempat tersendat hingga Veddriq berhasil menjuarai cabang olahraga panjat tebing nomor speed putra. Ia menjadi atlet pertama dari cabang olahraga non-bulu tangkis yang bisa meraih emas Olimpiade bagi Indonesia.
Berselang beberapa jam setelah emas dari Veddriq, disusul Rizki yang berlaga dalam lifter kelas 73 kilogram putra tersebut juga berhasil membawa pulang emas.
Hingga Olimpiade 2024 ditutup, Indonesia membawa pulang dua emas dan satu perunggu.
Jumlah tersebut menambah catatan medali kontingen Indonesia yang sudah ikut pesta olahraga dunia itu sejak 1952. Medali pertama Indonesia baru bisa diraih pada 1988 melalui trio pemanah putri Lilies Handayani, Nurfitriyana Saiman, dan Kusuma Wardhani yang menduduki posisi kedua dan berhak atas medali perak. Sementara medali emas pertama diraih Susy Susanti pada Olimpiade 1992 saat bulu tangkis baru pertama kali dipertandingkan secara resmi.
Sejak 1988, Indonesia tak pernah putus meraih medali hingga 2024. Sementara tradisi emas yang ditorehkan sejak 1992 sempat terputus pada 2012 sebelum kembali berlanjut pada 2016 hingga kini.
Total Indonesia sudah meraih 10 emas, 14 perak, dan 16 perunggu atau berjumlah 40 medali.
Cabang olahraga bulu tangkis menjadi penyumbang medali terbanyak, yakni 22 keping. Kemudian angkat besi mengemas 16 keping medali. Selain itu baru ada dua cabang olahraga yang berkontribusi pada medali Indonesia yakni panahan dan panjat tebing.
Penulis : Auriel Cahya Salsa Sabila
Sumber Berita : Kompas, CNN
Sumber Foto : Detik