Dewi Soekarno, istri mendiang Presiden Soekarno, mengejutkan publik dengan langkah barunya di dunia politik Jepang. Ia mendirikan partai politik bernama 12 Heiwa To dan berencana mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Penasihat. Fokus utama partai ini adalah perlindungan hewan, terutama anjing dan kucing.
Keputusan Dewi Soekarno untuk memasuki politik dengan agenda perlindungan hewan menarik perhatian masyarakat Jepang dan Indonesia. Bahkan, Duta Besar Jepang untuk Indonesia turut mengomentari langkah ini. Lantas, apa saja kebijakan yang akan diperjuangkan oleh partai 12 Heiwa To?
Perjuangan Dewi Soekarno untuk Perlindungan Hewan
Sebagai figur publik yang dikenal di Jepang, Dewi Soekarno ingin membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perlindungan hewan. Partainya, 12 Heiwa To, memiliki beberapa agenda utama untuk memastikan kesejahteraan hewan domestik di Jepang.
1. Larangan Konsumsi Daging Anjing dan Kucing
Salah satu langkah awal partai ini adalah memperjuangkan undang-undang pelarangan konsumsi daging anjing dan kucing di Jepang. Praktik ini memang tidak umum di negara tersebut, tetapi masih ada kasus yang dilaporkan terjadi di beberapa daerah.
2. Hukuman Lebih Ketat bagi Pelaku Kekerasan terhadap Hewan
Dewi Soekarno juga menekankan pentingnya memperketat hukuman bagi individu yang melakukan kekerasan terhadap hewan. Hukuman yang lebih berat diharapkan dapat menjadi efek jera dan mencegah tindakan kejam terhadap hewan peliharaan.
3. Edukasi dan Kampanye Kesadaran Publik
Selain aspek hukum, 12 Heiwa To juga berencana mengedukasi masyarakat tentang hak-hak hewan dan pentingnya adopsi daripada pembelian. Kampanye ini diharapkan meningkatkan kesadaran publik agar lebih peduli terhadap kesejahteraan hewan.
Reaksi Publik dan Pemerintah Jepang
Keputusan Dewi Soekarno untuk memasuki dunia politik dengan fokus pada hak-hak hewan memicu berbagai reaksi. Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkapkan keterkejutannya, tetapi ia juga mengakui bahwa isu perlindungan hewan adalah topik penting yang perlu mendapat perhatian lebih.
Kini, publik menantikan bagaimana pergerakan partai 12 Heiwa To dalam memperjuangkan kebijakan mereka di Jepang. Apakah partai ini mampu membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perlindungan hewan?