TANGERANG – Pemerintah Kota Tangerang membuka kesempatan bagi seluruh siswa siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di Kota Tangerang untuk berbagi pengalaman menjabat sebagai Walikota Tangerang.
Persaingan para kandidat ajang A Day In My Life “Jadi Wali Kota Tangerang” yang telah memasuki tahap akhir.
Kompetisi ini awalnya diikuti 220 pelajar setempat yang tertarik untuk mencoba kursi Wali Kota Tangerang dalam sehari.
Dari ratusan pelajar tersebut, hanya dua belas orang yang lolos ke tahap wawancara.
Di tahap inilah ide dan gagasan mereka disampaikan.
Kedua belas peserta tersebut menyampaikan ide dan gagasan dihadapan para juri yaitu praktisi Pendidikan Arum Puri Suryandari, kemudian peneliti Kebijakan Publik dari Institute for Development of Policy and Local Partnership (IDP LP) Riko Noviantoro dan juga Pj Wali Kota Tangerang Dr. Nurdin.
Bertemakan A Day in My Life ini, pelajar yang nantinya terpilih akan diajak untuk mengetahui tugas dan tanggungjawab dari seorang Wali Kota Tangerang yang memimpin puluhan organisasi perangkat daerah (OPD) serta menjalankan berbagai program untuk kepentingan masyarakat.
Dari dua belas orang yang lolos ke tahap wawancara, hanya empat orang yang akan terpilih.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, mengungkapkan banyak ide menarik yang muncul dari para pelajar yang ikut ajang “Satu Hari Jadi Wali Kota”.
Dimana ide-ide tersebut original keluar dari para siswa yang sangat peduli terhadap kotanya.
Tujuan dari program sehari menjadi walikota tersebut yakni ingin mengenalkan pendidikan kepemimpinan sejak dini kepada anak anak.
“Karena pemerintahan pasti butuh pengganti dan semua butuh regenerasi, jadi tidak menutup kemungkinan adik – adik penerusnya” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Selasa (30/4).
Selain itu, dalam program tersebut peserta juga dapat merasakan rutinitas apa saja yang dikerjakan dan dilakukan oleh seorang Walikota Tangerang.
Nantinya, pemenang ajang tersebut akan diumumkan pada hari ini 2 Mei 2024 yang bertepatan dengan hari pendidikan nasional.