TANGERANG – Sosok mahasiswa Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia (UI) Shakira Amirah tengah menjadi sorotan publik karena prestasinya. Shakira berhasil memublikasikan 13 publikasi ilmiah di Scopus.
Nama Shakira mulai dikenal ketika Ruang Guru merilis kompetisi Clash of Champions. yang berisi mahasiswa berprestasi di berbagai universitas di Indonesia. Dalam postingan tersebut, Shakira diketahui memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.82 dan pernah memenangkan berbagai perlombaan.
Tak sampai di situ, Shakira juga tercatat pernah menulis 13 publikasi ilmiah terindeks di Scopus.
Dilansir dari telkomuniversity, Scopus merupakan database yang memenuhi standar serta reputasi jurnal internasional. Database ini digunakan oleh berbagai pihak seperti mahasiswa, peneliti, pengajar, pustakawan, dan administrator untuk melakukan riset dan menulis karya ilmiah.
Kualitas jurnal di Scopus memiliki akreditasi tinggi dan punya tingkat pengaruh yang bisa diukur melalui Scimago Journal Rank (SJR).
Tingkatan Jurnal dalam Scopus
Jurnal Scopus memiliki tingkatan untuk mengategorikan jurnal-jurnal internasional berdasarkan dampak dan pengaruhnya dalam bidang tertentu. Ada empat tingkatan yang digunakan, yaitu Q1 (Kuartil 1), Q2 (Quartile 2), Q3 (Quartile 3), dan Q4 (Quartile 4).
- Q1 (Quartile 1)
Merupakan tingkatan tertinggi dalam jurnal internasional Scopus. Jurnal yang masuk dalam kategori ini memiliki dampak yang sangat signifikan dan sering dianggap sebagai jurnal paling unggul dalam bidangnya. Jurnal Q1 biasanya menduduki peringkat 1-25 dari 100 jurnal teratas yang terindeks di Scopus. - Q2 (Quartile 2)
Jurnal-jurnal dalam kategori Q2 juga memiliki dampak yang signifikan, meskipun tidak sebesar jurnal-jurnal Q1. Jurnal yang berada dalam Q2 masuk dalam peringkat 26-50 dari 100 jurnal teratas di bidang yang sama. - Q3 (Quartile 3)
Tingkatan Q3 menunjukkan jurnal dengan dampak yang relatif lebih kecil dibandingkan Q1 dan Q2. Mereka biasanya menduduki peringkat 51-75 dari 100 jurnal teratas di bidang yang sama. - Q4 (Quartile 4)
Ini adalah tingkatan paling rendah dalam jurnal internasional Scopus. Jurnal dalam Q4 memiliki pengaruh yang paling minim dan sering dianggap sebagai jurnal dengan kualitas yang lebih rendah. Mereka berada di peringkat 76-100 dari 100 jurnal teratas di bidang yang sama.
Biaya Publikasi Jurnal Scopus
Shakira juga sempat membagikan pengalamannya terkait biaya publikasi jurnal Scopus di akun TikTok @shakiraamirah. Ia pernah publikasi 1,5 sampai 2 tahun dengan biaya 6 juta hingga 10 juta dan untuk publikasi 1 tahun 30 sampai 40 juta. Banyak juga publikasi yang gratis biasanya dengan close access, jadi nantinya orang lain yang baca artikel kita harus bayar. Ada juga open access yang gratis tetapi novelty, dan kualitasnya harus lebih bagus karena seleksi yang ketat.
“Aku menyarankan teman-teman untuk gratis atau close access dibandingkan mengeluarkan biaya segitu atau mungkin 6,7 juta masih worth it untuk Q3, Q2 tapi harus seleksi dan rajin cari jurnal. Makannya sebelum publikasi jurnal kalian buka website jurnal dan cek APC berapa nanti kalo cocok dengan harga kalian ya boleh aja kalo ngga ya jangan. Kalo dari aku tetap menyarankan yang gratis dan kalian bisa cari lewat scimago” Ujar Shakira melalui akun TikTok @shakiraamirah.
Shakira tetap menyarankan publikasi yang gratis dibandingkan harus mengeluarkan biaya yang terbilang cukup mahal.
Penulis : Auriel Cahya Salsa Sabila
Sumber Berita : Liputan6, Telkom University, Ruang Guru, Akun TikTok @shakiraamirah.
Sumber Foto : Akun Instagram @shakiraamirah