Tangerang Siap Sambut Ujian Nasional Versi Baru, Dinas Pendidikan Pastikan Kesiapan Sekolah

Niko

Kota Tangerang – Dunia pendidikan di Indonesia tengah bersiap menghadapi babak baru dalam sistem evaluasi nasional. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Republik Indonesia berencana kembali menggelar Ujian Nasional, namun kali ini dalam format berbeda yang disebut Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Di tengah perubahan tersebut, Pemerintah Kota Tangerang menyatakan kesiapannya. Melalui Dinas Pendidikan, pemerintah memastikan bahwa seluruh satuan pendidikan, baik di tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP), siap mengikuti skema terbaru ini begitu regulasi resmi diterbitkan oleh Kemendikdasmen.

Menanti Regulasi, Persiapan Tetap Jalan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang, Jamaluddin, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis resmi mengenai pelaksanaan TKA. Namun demikian, ia menegaskan bahwa berbagai aspek pendukung, terutama dari sisi fasilitas, telah dipetakan dan siap ditingkatkan jika diperlukan.

“Memang kita masih menunggu regulasi teknis dari pusat terkait pelaksanaan TKA. Tapi dari pengalaman sebelumnya saat UN masih diterapkan, kami sudah cukup terbiasa dengan alur dan prosesnya. Jadi ketika TKA nanti resmi dijalankan, kami pastikan fasilitas, baik perangkat keras maupun kesiapan sekolah, akan dicek ulang secara menyeluruh,” ujar Jamaluddin saat ditemui, Kamis (17/4/2025).

Salah satu fokus utama dalam persiapan ini adalah memastikan kesiapan infrastruktur teknologi. Jika TKA nantinya dilaksanakan berbasis komputer sebagaimana prediksi awal, maka seluruh sekolah akan kembali diverifikasi kelengkapan sarana komputernya.

“Kita akan lakukan assessment ulang terhadap kelengkapan fasilitas jika memang ujian nanti berbasis komputer. Dari jumlah perangkat, koneksi jaringan, hingga kesiapan SDM sekolah. Semua akan disesuaikan,” tambahnya.

Meningkatkan Semangat Belajar Siswa dan Guru

Lebih dari sekadar kesiapan teknis, Dinas Pendidikan juga menaruh perhatian pada kesiapan mental dan akademik para siswa dan guru. Jamaluddin berharap, perubahan format ujian ini justru menjadi momentum untuk membangkitkan semangat belajar di sekolah-sekolah Kota Tangerang.

“Dengan adanya wacana TKA, kami ingin seluruh siswa dan guru di Kota Tangerang lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Ini adalah kesempatan untuk membuktikan bahwa pendidikan di kota kita mampu mengikuti standar nasional, bahkan melampauinya,” katanya optimistis.

Ia juga menekankan bahwa Pemerintah Kota Tangerang akan terus berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh terhadap seluruh kebutuhan teknis dan non-teknis dalam pelaksanaan TKA mendatang.

Sekolah Siapkan Diri Lewat Penguatan Proses Belajar

Kesiapan menyambut TKA juga digaungkan langsung dari tingkat sekolah. Kepala SDN Neglasari 1, Tini Suhartini, menyatakan bahwa pihaknya sejak awal tahun ajaran sudah memperkuat kualitas kegiatan belajar mengajar. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi jika sewaktu-waktu format penilaian nasional kembali diaktifkan.

“Kami menyambut baik adanya rencana TKA. Ini artinya siswa akan kembali mendapatkan pengalaman menghadapi ujian dalam skala nasional. Guru-guru di sekolah kami terus memaksimalkan metode pengajaran agar siswa siap secara akademik maupun mental,” ujar Tini.

Ia juga menambahkan bahwa komunikasi dengan orang tua murid menjadi bagian penting dalam proses ini. Orang tua didorong untuk ikut serta membangun pola belajar yang lebih konsisten di rumah.

“Peran keluarga sangat penting. Kami ajak para orang tua untuk mendampingi anak-anak belajar di rumah, bukan hanya menjelang ujian, tapi sebagai bagian dari kebiasaan belajar yang baik,” imbuhnya.

Evaluasi Nasional yang Relevan dengan Era Baru

TKA sebagai bentuk baru dari Ujian Nasional diproyeksikan lebih adaptif terhadap perkembangan zaman. Jika sebelumnya UN banyak dikritik karena hanya mengandalkan hafalan dan tekanan nilai semata, TKA diharapkan mengukur kompetensi akademik secara lebih menyeluruh—tidak hanya pada aspek kognitif, tapi juga kemampuan berpikir kritis dan pemahaman mendalam.

Pemerhati pendidikan menilai bahwa pengembalian bentuk evaluasi nasional dalam wujud yang lebih modern ini dapat menjadi sarana pemetaan kualitas pendidikan yang lebih adil dan akurat.

“TKA berpotensi menjadi jembatan antara evaluasi sistem pendidikan dan kebutuhan era sekarang. Apalagi jika didukung teknologi, maka hasilnya bisa lebih objektif dan transparan,” kata Yuniarti, dosen pendidikan di sebuah perguruan tinggi di Banten.

Namun, keberhasilan TKA tetap bergantung pada kesiapan ekosistem pendidikan secara keseluruhan. Mulai dari regulasi pusat, kesiapan infrastruktur daerah, kesiapan sekolah, hingga partisipasi aktif dari siswa dan guru.

Kesimpulan: Kesiapan yang Terus Dimantapkan

Perubahan skema evaluasi nasional bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan Indonesia. Namun setiap perubahan selalu membawa tantangan tersendiri. Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan menunjukkan kesigapan dalam menyambut rencana tersebut, dengan memastikan seluruh sekolah siap secara teknis dan non-teknis.

Dengan dukungan dari sekolah, guru, orang tua, serta komitmen pemerintah, pelaksanaan TKA diharapkan dapat menjadi ajang bagi para siswa Tangerang untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka. Di sisi lain, momen ini juga bisa menjadi batu loncatan menuju sistem pendidikan yang lebih berkualitas, relevan, dan berorientasi pada pengembangan karakter serta kecakapan hidup.

“Intinya, kami siap menyambut perubahan. Apapun bentuk ujiannya nanti, yang penting anak-anak kita belajar dengan semangat, guru mendampingi dengan optimal, dan fasilitas kami siapkan dengan baik,” tutup Jamaluddin.

 

Share this post :

Facebook
X
WhatsApp
LinkedIn

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Create a new perspective on life

Your Ads Here (365 x 270 area)
Latest News
Categories

Subscribe our newsletter

Purus ut praesent facilisi dictumst sollicitudin cubilia ridiculus.